Bismillah,
Assalamualaikum sahabat,
daramang?
n_n
di tulisan ini saya ingin mengeluarkan unek-unek saya tentang perbedaan pendapat antara umat islam.
saya tulis note ini berdasarkan pengalaman saya berada di golongan A dan B(tidak akan saya sebutkan, nanti juga bakal tahu golongan mana yang saya maksud).
ketika saya berada di golongan B, ada yang berkata "golongan A itu banyak melakukan perbuatan-perbuatan Bid'ah, mereka mengacu ibadah yang dilakukan para imam-imam(ulama-ulama), yang tidak ada keterangan dari Rasul(tidak begitu jelas)"
namun pas saya berada di golongan A "Golongan B ma tidak menghargai Para ulama seolah-olah Islam te langsung we ti Rasul ka manehna, engke di akherat gada mukanya"
2 golonga ini lah yang saya lihat sering "pacekcok",
bahkan pernah ada yang berbicara pada saya "mun shalat tong di imaman ku si eta, moal ditarima shalatna"(wah... lebih parah lagi)
juga termasuk pada bulan Ramadhan, sering terjadi perdebatan antara shalat tarawih 11 dan 23.
mereka mengeluarkan berbagai keterangan, dan tidak jarang menyalahkan satu dengan yang lainnya.
sudahlah, kenapa kita tidak mencoba menghentikan perdebatan lalu duduk bersama
menghormati perbedaan pendapat dalam memahami suatu keterangan.
kalo diibaratkan, seperti ada 2 orang yang pergi ke undangan kemudian si A mengambil minum Es, lalu si B mengambil teh.
lalu mereka saling berdebat menyalahkan pilihan temannya.
sudahlah, kenapa kita tidak mencoba menghentikan perdebatan lalu duduk bersama,
jika menurut kita es itu baik, ya itu menurut kita,beda dengan orang lain.
mungkin orang lain lebih suka teh dari pada es. seperti kita yang lebih suka es dari pada teh,
sudahlah, kenapa kita tidak mencoba menghentikan perdebatan lalu duduk bersama
lalu berkata "wah kamu minum teh ya, Mm.. bagus, teh itu mempunyai berbagai manfaat (bla-bla-bla). tapi kalo saya ma lebih suka Es krim, karena es krim mempunyai manfaat seperti (bla-bla-bla)"
sedikit ada sebuah kisah yang saya dengar dari Bpk. Quraisy Syihab,
dulu Rasulullah memerintahkan kepada sekelompok orang untuk pergi ke kampung A,
kemudian Rasul menasihati mereka agar shalat ashar disana.
merekapun pergi, namun saat diperjalanan waktu sudah hampir maghrib,
diantara mereka ada yang shalat diperjalanan ada pula yang tidak.
menurut yang tidak shalat, "Rasul memerintahkan kita untuk tidak shalat, kecuali di kampung A"
sedangkan menurut yang shalat "itu sebuah kata kiasan, yang tujuannya agar kita cepat di perjalanan"
setelah kembali ke Rasul,
kedua belah pihak mengadukan persoalannya masing-masing.
kemudian bertanya,mana yang benar wahai Rasul?
Rasulpun menjawan "kedua-duanya benar"
Mm..tapi bukan berarti tidak boleh ada perdebatan ya, malah sering kali dengan adanya perdebatan kita mendapatkan ilmu-ilmu baru, cara pandang baru,dsb Perdebatan yang saya maksudkan disini adalah perdebatan yang melahirkan perselisihan dan melahirkan sikap "anti".
Ya itulah sedikit unek-unek saya, unek-unek dari seorang awam, yang ilmunya masih sedikit.
semoga bermanfaat, dan bila ada sanggahan-sanggahan atau kritikan yang membangun, silahkan dikomentari.
akhirkata "Kebenaran hanya berasal dari Allah, milik Allah. bukan milik seseorang atau suatu kaum"
salam sukses...
n_n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar